Di
kesunyian malam ,
Aku
bagaikan sedang berada di kutub utara , yang sedang merasakan dinginnya hingga
menembus kulit lebih dari lapisan epidermis .
Aku
pun ingin mencari bantuan , tetapi apa daya ?
Di
kutub siapakah seseorang yang bisa membantuku ?
Aku
menangis dalam senyum kedinginan , berharap akan berubah menjadi hangat walau
sedang berada di kutub .
Aku
terus berjalan sesuai apa yang telah aku pilih dari jalan sebelumnya , tetapi
tidak tau kapan akan sampai di tempat tujuan .
Mengingat
aku sudah pilih untuk berjalan terus tiada henti .
…
Di
saat aku tidak membutuhkan pertolongan , ternyata ada yang datang secara tiba –
tiba , tetapi dalam keadaan dinginnya , aku masih sempat berfikir bisa kah
pertolongan itu datang setiap waktu ?
Tanpa
harus aku umumkan , teriak sekencang kencangnya , berharap ada yang mendengar
apa maksudku .
…
Aku
merasa seperti tidak ada satupun yang peduli .
Hingga
aku menyerah dan membiarkan saja apa yang telah berlalu .
Kini
aku terus melanjutkan jalanku , dengan diselimuti dingin yang menembus lebih
dari lapisan epidermis , bahkan aku bisa merasakan dingin yang begitu kuat dari
bilik jantung .
…
Darah
seakan berjalan tidak normal , tetapi sekuat – kuatnya kaki ku berjalan , aku
pasti akan merasakan lelahnya berjalan terus tiada henti .
Namun
aku memberikan selamat untuk hati ku ini , yang masih bisa tegar dalam melawan
dinginnya kutub .
Karna
aku menemukan pertolongan dari orang yang berada di sekitar kutub yang ketemu
saat aku ingin memulai berjalan .
Itulah
salah satu alasan , aku bisa bertahan dalam melawan dingingnya kutub :)
0 komentar:
Posting Komentar