Rabu, 06 Juni 2012

kesunyian malam

Di kesunyian malam ,

Aku bagaikan sedang berada di kutub utara , yang sedang merasakan dinginnya hingga menembus kulit lebih dari lapisan epidermis .
Aku pun ingin mencari bantuan , tetapi apa daya ?
Di kutub siapakah seseorang yang bisa membantuku ?
Aku menangis dalam senyum kedinginan , berharap akan berubah menjadi hangat walau sedang berada di kutub .
Aku terus berjalan sesuai apa yang telah aku pilih dari jalan sebelumnya , tetapi tidak tau kapan akan sampai di tempat tujuan .
Mengingat aku sudah pilih untuk berjalan terus tiada henti . 


Di saat aku tidak membutuhkan pertolongan , ternyata ada yang datang secara tiba – tiba , tetapi dalam keadaan dinginnya , aku masih sempat berfikir bisa kah pertolongan itu datang setiap waktu ?
Tanpa harus aku umumkan , teriak sekencang kencangnya , berharap ada yang mendengar apa maksudku .

Aku merasa seperti tidak ada satupun yang peduli .
Hingga aku menyerah dan membiarkan saja apa yang telah berlalu .
Kini aku terus melanjutkan jalanku , dengan diselimuti dingin yang menembus lebih dari lapisan epidermis , bahkan aku bisa merasakan dingin yang begitu kuat dari bilik jantung .


Darah seakan berjalan tidak normal , tetapi sekuat – kuatnya kaki ku berjalan , aku pasti akan merasakan lelahnya berjalan terus tiada henti .
Namun aku memberikan selamat untuk hati ku ini , yang masih bisa tegar dalam melawan dinginnya kutub .

Karna aku menemukan pertolongan dari orang yang berada di sekitar kutub yang ketemu saat aku ingin memulai berjalan .
Itulah salah satu alasan , aku bisa bertahan dalam melawan dingingnya kutub :)

0 komentar:

 

Nurlatifa Kurniawati Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang